Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional merupakan momen untuk merayakan dan mengingat akan pentingnya pendidikan sebagai fondasi dalam rangka pembangunan sumber daya manusia di negeri kita, Indonesia.
Pada tahun ini untuk peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dirayakan pada setiap tanggal 2 Mei, yang dipelopori oleh Ki Hajar Dewantara.
Pada pidatonya Mentri Nadiem banyak menyoroti hal-hal yang terjadi selama dua tahun masa pandemi ini. Beliau juga kembali menyampaikan kepada segenap masyarakat mengenai Merdeka Belajar dan Sistem Assesmen Nasional.
Memang Program Kampus Merdeka sudah menjadi program utama dan telah dilaksanakan oleh para civitas akademika yang bekerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha serta pihak pemangku kepentingan terkait.
![]() |
Credit : Wikipedia/Nadiem Makarim |
Isi Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam rangka Hari Pendidikan Nasional
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu.
Saudara-saudariku sebangsa dan setanah air,
Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pemah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.
Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.
Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bemama
Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.
Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk "menghukum" guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
Semangat yang sarna juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.
Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan,
Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alas an untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pernulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Wassalarnualaikum warahrnatullahi wabarakatuh,
Om shanti,
shanti, shanti, om,
Narno buddhaya.
Jakarta, 2 Mei 2022
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nadiem Makarim
Selengkapnya baca pidato Mendikbud Ristek ini di website Kemendikbud Ristek > LINK INI
Posting Komentar
Posting Komentar